Tottenham Hotspur
Tottenham Hotspur Akhiri Puasa Gelar Selama Hampir 17 Tahun!

 Tottenham Hotspur Akhiri Puasa Gelar Selama Hampir 17 Tahun!

 Tottenham Hotspur Akhiri Puasa Gelar Selama Hampir 17 Tahun!

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Tottenham Hotspur
Tottenham Hotspur Akhiri Puasa Gelar Selama Hampir 17 Tahun!

Tottenham Hotspur Akhirnya Mengakhiri Penantian Panjang Selama 17 Tahun Untuk Meraih Trofi Setelah Mengalahkan Manchester United. Dengan skor 1-0 di final Liga Europa 2025. Pertandingan bergengsi ini berlangsung di Stadion San Mamés, Bilbao, Spanyol, pada 21 Mei 2025 dan menjadi malam bersejarah bagi para pendukung Spurs.

Gol Penentu dari Brennan Johnson

Gol semata wayang Tottenham di cetak oleh Brennan Johnson pada menit ke-42. Penyerang muda asal Wales tersebut memanfaatkan peluang di kotak penalti untuk menaklukkan kiper Manchester United, André Onana. Gol ini menjadi satu-satunya yang tercipta dalam laga tersebut, namun cukup untuk mengukir sejarah bagi klub asal London Utara ini.

Laga Ketat dan Strategi Disiplin

Pertandingan berjalan ketat sejak awal, dengan kedua tim saling berhati-hati dalam membangun serangan. Manchester United, yang tampil dengan kekuatan penuh, mencoba mendominasi permainan, namun Tottenham tampil solid dengan lini pertahanan yang rapat dan taktis. Pelatih Tottenham, Ange Postecoglou, berhasil menerapkan strategi efektif untuk meredam ancaman dari lini depan Setan Merah Tottenham Hotspur.

Di babak kedua, Manchester United berusaha keras menyamakan kedudukan dengan memasukkan beberapa pemain ofensif. Namun, solidnya pertahanan Tottenham dan penampilan gemilang kiper Guglielmo Vicario membuat gawang Spurs tetap aman hingga peluit akhir di bunyikan.

Gelar Pertama Sejak 2008 dan Kesuksesan di Kancah Eropa

Kemenangan ini tidak hanya menjadi akhir dari puasa gelar sejak terakhir kali meraih Piala Liga pada 2008, tetapi juga menandai kesuksesan Tottenham di kompetisi Eropa untuk pertama kalinya sejak menjuarai Piala UEFA pada tahun 1984. Lebih dari sekadar trofi, hasil ini juga memberikan tiket otomatis bagi Tottenham ke Liga Champions musim depan Tottenham Hotspur.

Reddit Dengan Ungkapan Kegembiraan, Haru, Hingga Tak Percaya

Kemenangan Tottenham Hotspur atas Manchester United di final Liga Europa 2025 membawa euforia luar biasa bagi para pendukung Spurs di seluruh dunia. Setelah 17 tahun tanpa trofi, para fans akhirnya bisa merayakan momen istimewa yang selama ini hanya menjadi harapan.

Di media sosial, para pendukung Tottenham membanjiri platform seperti X (dulu Twitter), Instagram, dan Reddit Dengan Ungkapan Kegembiraan, Haru, Hingga Tak Percaya bahwa mimpi mereka akhirnya menjadi kenyataan. Tagar seperti #COYS (Come On You Spurs), #EuropaLeagueChampions, dan #WeDidIt langsung menjadi trending topik global.

Seorang fans bernama Daniel, yang hadir langsung di San Mamés, menyebut momen kemenangan ini sebagai pengalaman emosional yang tak akan ia lupakan seumur hidup. “Saya menangis saat peluit akhir di bunyikan. Kami sudah terlalu lama menunggu. Klub ini akhirnya menunjukkan karakter dan hati yang kami banggakan,” ujarnya.

Banyak fans juga memberikan pujian khusus kepada Brennan Johnson, pencetak gol kemenangan. Dalam unggahan di forum-forum penggemar, Johnson di sebut sebagai “pahlawan baru White Hart Lane” dan “legenda masa depan”. Para fans mengaku terkesan dengan semangat juang sang pemain yang masih muda namun mampu tampil menentukan di laga sebesar ini.

Pelatih Ange Postecoglou pun mendapat banyak apresiasi. Di anggap membawa filosofi baru yang segar dan positif, ia di sebut telah mengembalikan identitas Tottenham yang sempat memudar. “Dia datang dengan visi, dan sekarang dia mengubah kami dari bahan olokan menjadi juara Eropa,” tulis akun @SpursLoyal dalam cuitannya. Tak sedikit pula fans senior yang membandingkan momen ini dengan kejayaan masa lalu, seperti saat meraih Piala UEFA 1984. “Akhirnya, generasi muda tahu rasanya menjadi juara Eropa.

Tottenham Hotspur Turun Dengan Formasi Dasar 4-2-3-1, Namun Postecoglou Menerapkan Pendekatan Yang Sangat Fleksibel

Tottenham Hotspur sukses meraih gelar Liga Europa 2025 setelah menumbangkan Manchester United dengan skor tipis 1-0. Kemenangan ini bukan hanya soal keberuntungan atau permainan individual semata, tetapi juga hasil dari strategi matang yang di terapkan oleh pelatih Ange Postecoglou.

Formasi Fleksibel dan Pressing Terorganisir

Tottenham Hotspur Turun Dengan Formasi Dasar 4-2-3-1, Namun Postecoglou Menerapkan Pendekatan Yang Sangat Fleksibel. Dalam fase bertahan, formasi ini berubah menjadi 4-4-2 dengan dua lini pertahanan yang rapat. Para pemain Tottenham tidak membiarkan Manchester United menguasai lini tengah dengan nyaman. James Maddison dan Rodrigo Bentancur aktif memotong aliran bola dari lini tengah lawan, sementara dua bek sayap, Pedro Porro dan Destiny Udogie, bermain di siplin untuk meredam ancaman dari sisi lapangan.

Postecoglou juga menuntut pressing tinggi dalam momen-momen tertentu, terutama ketika bola kembali ke lini pertahanan Manchester United. Pressing ini di pimpin oleh Son Heung-min dan Brennan Johnson, yang tak hanya mengandalkan kecepatan tetapi juga ketepatan membaca arah umpan lawan.

Efektivitas Serangan Balik

Salah satu kunci sukses Tottenham adalah serangan balik cepat yang di maksimalkan dengan efektif. Gol tunggal yang di cetak Brennan Johnson lahir dari transisi cepat usai Tottenham berhasil mencuri bola di lini tengah. Dengan kecepatan dan pergerakan yang cerdas, Johnson mampu mengecoh bek lawan dan menyelesaikan peluang dengan tenang.

Postecoglou tahu betul bahwa pertahanan Manchester United cenderung meninggalkan celah ketika maju menyerang. Strategi ini di manfaatkan Spurs dengan menempatkan pemain-pemain cepat di lini depan, seperti Johnson dan Kulusevski, untuk mengancam lewat sisi sayap. Di babak kedua, Tottenham lebih memilih bermain konservatif dan menjaga struktur pertahanan.

Memulai Musim Ini Dengan Status Sebagai Tim Yang Sedang Membangun Ulang

Tottenham Hotspur menutup musim 2024–2025 dengan kisah manis dan penuh perjuangan. Gelar juara Liga Europa yang di raih setelah mengalahkan Manchester United 1-0 di final bukan hanya soal kemenangan satu malam, tetapi hasil dari kerja keras panjang, mental baja, dan transformasi besar dalam tubuh tim.

Awal yang Tidak Mudah

Tottenham Memulai Musim Ini Dengan Status Sebagai Tim Yang Sedang Membangun Ulang. Di bawah pelatih baru, Ange Postecoglou, banyak yang meragukan apakah Spurs bisa bersaing di Eropa. Apalagi, mereka datang ke Liga Europa setelah gagal meraih posisi empat besar di Liga Inggris musim sebelumnya.

Di fase grup, Tottenham tergabung bersama lawan-lawan yang cukup tangguh seperti Bayer Leverkusen dan Sporting CP. Meski sempat tersandung di laga tandang, mereka berhasil lolos sebagai juara grup berkat kemenangan krusial di kandang. Penampilan solid, terutama di laga kandang, mulai memperlihatkan konsistensi yang di bangun Postecoglou.

Tantangan Berat di Fase Gugur

Di babak 16 besar, Tottenham menghadapi Olympique Marseille, tim dengan pengalaman dan semangat tinggi. Meski sempat tertinggal di leg pertama, Spurs bangkit di leg kedua dengan penampilan penuh determinasi dan berhasil lolos dengan agregat tipis.

Perjalanan semakin sulit saat menghadapi AC Milan di perempat final. Pertarungan dua leg yang sangat ketat akhirnya dimenangkan Spurs lewat gol tandang dan pertahanan disiplin. Lalu di semifinal, mereka berhadapan dengan Real Betis, tim Spanyol yang tampil impresif musim ini. Tottenham kembali menunjukkan mental juara dengan permainan cerdas dan efisien, memastikan tempat di final. Gol dari Brennan Johnson dan pertahanan solid sepanjang pertandingan memastikan kemenangan bersejarah Tottenham Hotspur.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait