SPORT
Low Tuck Kwong Raja Batu Bara Indonesia Kekayaan Rp454T
Low Tuck Kwong Raja Batu Bara Indonesia Kekayaan Rp454T

Low Tuck Kwong, Pengusaha Asal Singapura Yang Kini Menjadi Warga Negara Indonesia, Di kenal Luas Sebagai “Raja Batu Bara” Indonesia. Ia menduduki peringkat pertama dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes per Mei 2025. Dengan total kekayaan mencapai sekitar USD 27,6 miliar (sekitar Rp454 triliun) .
Lahir pada 17 April 1948 di Singapura, Low Tuck Kwong memulai kariernya di perusahaan. Konstruksi milik ayahnya, David Low Yi Ngo. Pada 1972, ia pindah ke Indonesia dan mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI). Yang kemudian berkembang menjadi pionir dalam konstruksi pondasi tumpuk. Pada 1988, JSI mulai merambah bisnis pertambangan batu bara dan menjadi kontraktor tambang terkemuka. Kepindahannya ke sektor tambang semakin nyata ketika pada 1997 ia. Membeli tambang batu bara pertamanya melalui PT Gunungbayan Pratamacoal, yang kini di kenal sebagai Bayan Resources.
Bayan Resources, yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 2008, kini menjadi salah satu. Perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia. Dengan luas konsesi mencapai lebih dari 126.000 hektar di Kalimantan Timur dan Selatan. Bayan memproduksi sekitar 56,9 juta ton batu bara pada 2024, menyumbang hampir 7% dari total produksi nasional .
Selain Bayan, Low Tuck Kwong juga memiliki saham di PT Samindo Resources Tbk (MYOH) dan mengendalikan perusahaan energi terbarukan Singapura. Metis Energy (sebelumnya Manhattan Resources). Ia juga terlibat dalam sektor telekomunikasi melalui SEAX Global, yang. Membangun sistem kabel bawah laut untuk konektivitas internet antara Singapura, Indonesia, dan Malaysia.
Sebagai seorang filantropis, Pengusaha ini melalui Low Tuck Kwong Foundation mendonasikan SGD 127,6 juta. Pada 2023 untuk mendukung pendidikan dan kesehatan, menjadikannya pemberi donasi terbesar di Singapura pada tahun tersebut.
Dengan visi bisnis yang tajam dan komitmen terhadap keberlanjutan, Low Tuck Kwong. Telah membuktikan di rinya sebagai salah satu pengusaha paling berpengaruh di Asia Tenggara.
Profil Low Raja Batu Bara Indonesia
Low Tuck Kwong adalah salah satu pengusaha paling berpengaruh di Indonesia, dikenal luas sebagai “Raja Batu Bara”. Lahir di Singapura pada 17 April 1948, ia memulai kariernya di perusahaan konstruksi milik ayahnya, David Low Yi Ngo. Pada usia 24 tahun, ia memutuskan untuk merantau ke Indonesia dan mendirikan PT Jaya Sumpiles Indonesia (JSI) pada 1973. Yang bergerak di bidang konstruksi dan menjadi pelopor dalam pembangunan pondasi tumpuk Profil Low Raja Batu Bara Indonesia.
Pada 1988, Low mulai merambah industri batu bara dengan menjadi kontraktor tambang. Langkah besar terjadi pada 1997 ketika ia mengakuisisi PT Gunungbayan Pratamacoal, yang kemudian berkembang menjadi PT Bayan Resources Tbk (BYAN), salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia. Bayan Resources kini memiliki konsesi tambang seluas lebih dari 126.000 hektar di Kalimantan dan memproduksi sekitar 56,9 juta ton batu bara pada 2024, menyumbang hampir 7% dari total produksi nasional.
Selain Bayan Resources, Low juga mengembangkan bisnis di sektor energi terbarukan melalui Metis Energy (sebelumnya Manhattan Resources), serta memiliki saham di Samindo Resources Tbk (MYOH) dan Voksel Electric. Ia juga mendukung SEAX Global, perusahaan yang membangun sistem kabel bawah laut untuk konektivitas internet antara Singapura, Indonesia, dan Malaysia.
Pada 2024, Forbes mencatat kekayaan bersih Pengusaha ini mencapai sekitar USD 27,7 miliar, menjadikannya orang terkaya di Indonesia. Sebagai bagian dari rencana suksesi keluarga, pada Agustus 2024, ia mentransfer saham senilai USD 6,6 miliar di Bayan Resources kepada putrinya, Elaine Low.
Di luar dunia bisnis, Pengusaha ini di kenal sebagai filantropis. Melalui Low Tuck Kwong Foundation, ia menyumbangkan SGD 127,6 juta pada 2023 untuk mendukung pendidikan dan kesehatan, menjadikannya pemberi donasi terbesar di Singapura pada tahun tersebut.
Bisnis Yang Di Jalankan Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong adalah salah satu pengusaha terkaya dan paling sukses di Indonesia yang di kenal dengan julukan “Raja Batu Bara.” Bisnis utamanya berfokus pada industri pertambangan batu bara, namun ia juga memiliki investasi dan bisnis di berbagai sektor lain. Menjadikannya konglomerat dengan portofolio yang beragam Bisnis Yang Di Jalankan Low Tuck Kwong.
Bisnis utama Low Tuck Kwong adalah melalui perusahaan PT Bayan Resources Tbk. Yang merupakan salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia. Bayan Resources memiliki konsesi tambang yang sangat luas, terutama di Kalimantan Timur dan Selatan, dengan produksi tahunan mencapai puluhan juta ton batu bara. Perusahaan ini telah menjadi kontributor signifikan terhadap pasokan energi nasional dan memiliki peranan penting dalam industri batu bara global.
Selain Bayan Resources, Low juga memiliki saham dan mengendalikan PT Samindo Resources Tbk (MYOH), sebuah perusahaan tambang batu bara lain yang cukup besar di Indonesia. Melalui Samindo, Low memperluas jaringan bisnis pertambangan batu baranya, memperkuat posisinya sebagai penguasa industri ini.
Selain di sektor batu bara, Low Tuck Kwong juga berinvestasi di bidang energi terbarukan. Ia mengendalikan perusahaan Metis Energy yang berbasis di Singapura (sebelumnya di kenal sebagai Manhattan Resources). Metis Energy fokus pada pengembangan energi bersih dan ramah lingkungan, seperti pembangkit listrik tenaga surya dan inisiatif energi terbarukan lainnya, yang menjadi perhatian penting di era global saat ini.
Low juga merambah sektor telekomunikasi melalui SEAX Global, perusahaan yang membangun sistem kabel bawah laut untuk meningkatkan konektivitas internet antara Singapura, Indonesia, dan Malaysia. Investasi ini menunjukkan di versifikasi bisnis Low di luar industri pertambangan dan energi.
Selain itu, Low memiliki saham di perusahaan teknologi dan listrik lainnya, seperti Voksel Electric, yang bergerak di bidang kabel listrik dan solusi energi.
Kekayaan Low Tuck Kwong
Low Tuck Kwong, yang dikenal sebagai “Raja Batu Bara” Indonesia, memiliki kekayaan bersih. Sekitar USD 27,6 miliar (setara Rp 454 triliun) per Mei 2025, menurut Forbes . Ia menduduki peringkat pertama dalam daftar orang terkaya di Indonesia, mengalahkan Robert Budi Hartono dan Michael Hartono Kekayaan Low Tuck Kwong.
Mayoritas kekayaannya berasal dari PT Bayan Resources Tbk (BYAN), perusahaan tambang batu bara yang di dirikannya. Pengusaha ini mengendalikan sekitar 40,17% saham BYAN, yang memproduksi sekitar 56,9 juta ton batu bara pada 2024, menyumbang hampir 7% dari total produksi nasional.
Selain BYAN, Low juga memiliki saham di PT Samindo Resources Tbk (MYOH), perusahaan jasa pertambangan batu bara lainnya. Ia juga mengendalikan Metis Energy, perusahaan energi terbarukan yang sebelumnya di kenal sebagai Manhattan Resources, serta memiliki saham di The Farrer Park Company. Investasi-investasi ini menunjukkan di versifikasi bisnisnya di luar sektor batu bara.
Pada Agustus 2024, Low mentransfer saham senilai USD 6,6 miliar di BYAN kepada putrinya, Elaine Low, sebagai bagian dari rencana suksesi keluarga . Meskipun demikian, ia tetap menjadi pemegang saham mayoritas dan pengendali utama perusahaan.
Kekayaan Low Tuck Kwong mencerminkan keberhasilannya dalam industri pertambangan batu bara dan di versifikasi bisnis yang cermat. Dengan kepemilikan dan pengendalian yang signifikan atas beberapa perusahaan besar, ia telah membangun kerajaan bisnis yang kokoh dan berpengaruh di Indonesia Low Tuck Kwong.