Mengenal Tanaman Drosera Yang Suka Memakan Serangga
Mengenal Tanaman Drosera Yang Suka Memakan Serangga

Mengenal Tanaman Drosera Yang Suka Memakan Serangga

Mengenal Tanaman Drosera Yang Suka Memakan Serangga

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Mengenal Tanaman Drosera Yang Suka Memakan Serangga
Mengenal Tanaman Drosera Yang Suka Memakan Serangga

Mengenal Tanaman Drosera, Atau Lebih Di Kenal Dengan Nama Sundew, Merupakan Salah Satu Jenis Tanaman Karnivora Yang Tergolong Unik. Tanaman ini mempunyai ciri unik berupa daun-daun kecil yang di tutupi oleh rambut halus berujung lendir lengket yang mirip embun. Sehingga tampak berkilau ketika terkena cahaya matahari. Justru dari situlah nama “sundew” berasal. Lendir inilah yang menjadi perangkap alami untuk serangga kecil yang terbang mendekat. Ketika seekor serangga menyentuh permukaan daun yang berlendir, ia akan segera terjebak dan tidak dapat melarikan diri.

Salah satu alasan Drosera menjadi tanaman karnivora ialah karena habitat alaminya yang miskin akan unsur hara, terutama nitrogen. Tanaman ini biasanya tumbuh di tanah yang asam dan basah misalnya rawa-rawa, gambut, atau padang rumput lembap. Untuk mendapat kebutuhan nutrisinya, Drosera berkembang menjadi pemangsa serangga. Mengenal Tanaman Drosera setelah seekor serangga terperangkap, daun Drosera akan secara bertahap melipat untuk membungkus mangsanya. Kemudian, kelenjar-kelenjar pada daun akan menghasilkan enzim pencerna untuk melarutkan tubuh serangga dan menyerap nutrisinya. Proses ini umumnya memakan waktu beberapa jam sampai beberapa hari tergantung pada ukuran mangsa.

Terdapat lebih dari 200 spesies Drosera yang tersebar di beragam belahan dunia, mulai dari Australia, Amerika Selatan, sampai Asia Tenggara. Beberapa jenis Drosera yang terkenal di kalangan pecinta tanaman karnivora antara lain Drosera capensis yang berasal dari Afrika Selatan. Serta Drosera spatulata yang mayoritas di jumpai di kawasan Asia dan Australia. Keindahan bentuk dan warnanya menjadikan tanaman ini favorit untuk kolektor. Namun, merawat Drosera tidak segampang tanaman hias biasa karena membutuhkan keadaan alam yang lembap. Sinar matahari tidak langsung, dan media tanam yang terbilang minim unsur hara. Pemberian pupuk justru bisa mematikan tanaman ini karena akarnya tidak di desain untuk menyerap nutrisi secara normal.

Lebih Mengenal Tanaman Drosera Dari Daerah Persebarannya

Tanaman Drosera, atau sundew, merupakan salah satu tanaman karnivora paling tersebar luas di dunia. Lebih Mengenal Tanaman Drosera Dari Daerah Persebarannya dengan lebih dari 200 spesies yang telah terdeteksi. Drosera dapat di jumpai di hampir semua benua, kecuali Antartika. Setiap daerah persebaran memberikan ciri yang unik pada jenis Drosera yang tumbuh di sana. Baik dari aspek ukuran, bentuk daun, warna, sampai cara beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Keunikan inilah yang menjadikan tanaman ini menarik untuk di teliti lebih dalam sesuai daerah asalnya.

Australia di kenal sebagai sentra keragaman Drosera terbesar di dunia. Sekitar 100 spesies berasal dari negara ini, menjadikannya rumah penting bagi tanaman ini. Di daerah barat daya Australia, keadaan tanah yang asam dan miskin nutrisi menjadi tempat baik bagi tumbuhnya beragam spesies Drosera. Seperti Drosera gigantea dan Drosera erythrorhiza. Beberapa spesies bahkan bisa membentuk batang tinggi menyerupai semak kecil. Musim kering di Australia memaksa beberapa Drosera untuk mengalami masa dorman dengan membentuk struktur bawah tanah sebagai proteksi.

Di benua Afrika, spesies seperti Drosera capensis dari Afrika Selatan cukup terkenal di kalangan kolektor. Tanaman ini cenderung mudah tumbuh dan toleran kepada berbagai keadaan lingkungan, menjadikannya pilihan favorit untuk pemula. Afrika juga menjadi tempat tumbuhnya beragam spesies yang mempunyai bentuk daun memanjang dan fleksibel, memungkinkan mereka meraih mangsa lebih luas. Adaptasi ini memperlihatkan bagaimana Drosera di Afrika berevolusi untuk bertahan hidup di dataran beriklim tropis sampai semi-kering.

Cara Tumbuhan Ini Menjebak Serangga Yang Hinggap

Tanaman Drosera atau sundew di kenal menjadi salah satu tanaman karnivora yang mempunyai cara khas dalam menjebak mangsanya. Tidak seperti tanaman lain yang hanya menggunakan akar untuk menyerap nutrisi dari tanah. Drosera juga “berburu” serangga untuk memperoleh tambahan nitrogen dan unsur hara lainnya. Hal ini terbilang penting, mengingat tanaman ini umumnya hidup di lingkungan yang miskin unsur hara contohnya rawa. Proses penjebakan serangga oleh Drosera tidak melibatkan gerakan cepat seperti tanaman Venus flytrap. Namun tetap sangat efektif dan mematikan untuk serangga yang hinggap.

Permukaan daun Drosera di tutupi oleh rambut-rambut halus yang di sebut tentakel. Masing-masing tentakel mempunyai ujung berbentuk bulat yang mengeluarkan lendir lengket dan berkilau mirip tetesan embun. Lendir tersebutlah yang menarik perhatian serangga, karena terlihat menyerupai air atau cairan manis. Cara Tumbuhan Ini Menjebak Serangga Yang Hinggap, saat seekor serangga hinggap di atas daun. Ia akan segera menempel karena lendir itu cukup lengket. Semakin keras serangga berusaha membebaskan diri, semakin banyak bagian tubuhnya yang menyentuh tentakel lainnya, sehingga ia semakin terperangkap.

Setelah serangga tertangkap, tentakel-tentakel di sekeliling mangsa akan mulai bergerak bertahap ke arah pusat tubuh serangga. Bahkan, pada sejumlah spesies Drosera, seluruh daun bisa melengkung atau melipat secara perlahan untuk menutup mangsa. Menciptakan kontak maksimal antara serangga dan permukaan daun. Gerakan ini terjadi dalam hitungan menit sampai jam, tergantung pada ukuran dan jenis mangsa. Dalam proses ini, kelenjar-kelenjar di permukaan daun mulai menghasilkan enzim pencerna. Seperti protease dan fosfatase, yang berguna melarutkan jaringan tubuh serangga.

Alur Siklus Hidupnya

Tanaman Drosera atau sundew mempunyai alur hidup yang unik, menggambarkan adaptasinya kepada lingkungan yang miskin unsur hara. Sebagai tanaman karnivora, Drosera bukan hanya tumbuh seperti tanaman biasa, namun juga melewati fase-fase tertentu untuk bertahan dan berkembang. Mulai dari benih sampai menjadi tanaman dewasa yang bisa menangkap mangsa. Setiap tahap dalam siklus hidupnya memperlihatkan bagaimana tanaman ini berevolusi dengan taktik bertahan hidup yang luar biasa. Alur Siklus Hidupnya di awali dari biji, Biji-bijinya berukuran sangat kecil dan ringan. Memungkinkan terbawa angin atau air ke tempat baru yang baik untuk tumbuh.

Kondisi lingkungan yang di butuhkan untuk perkecambahan umumnya ialah tanah yang lembap, asam, dan kurang nutrisi. Setelah jatuh ke tempat yang pas, biji akan menyerap air dan mulai berkecambah. Pada proses ini, akar pertama atau radikula tumbuh untuk menancap ke dalam tanah dan menyerap air. Sementara daun pertama yang berbentuk kecil mulai timbul ke permukaan. Setelah berkecambah, Drosera mengawali fase pertumbuhan vegetatif. Pada tahap ini, tanaman akan mengembangkan daun-daun unik yang di lapisi tentakel berlendir untuk menjebak serangga. Daun-daun ini tumbuh dari bagian tengah tanaman secara spiral atau roset, tergantung pada spesiesnya.

Dalam tahap ini, Drosera masih cukup kecil dan rapuh, tetapi sudah mulai aktif menjerat serangga mungil sebagai asupan nutrisi. Seiring waktu, tanaman akan tetap memproduksi daun baru dan mengembangkan ukuran tubuhnya. Jika keadaan lingkungan mendukung, misalnya cukup cahaya matahari dan kelembapan, Drosera akan memasuki tahap reproduksi. Bunga Drosera biasanya kecil, berwarna putih, merah muda, atau ungu, tergantung jenisnya. Proses penyerbukan bisa terjadi lewat bantuan serangga atau angin, yang selanjutnya menghasilkan biji-biji baru sebagai awal dari alur hidup selanjutnya. Demikianlah penjelasan mengenai Mengenal Tanaman Drosera.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait