SPORT
Mengenal Organisasi Yakuza Mafia Dari Jepang
Mengenal Organisasi Yakuza Mafia Dari Jepang

Mengenal Organisasi Yakuza Merupakan Organisasi Kriminal Yang Berasal Dari Jepang Dan Di Kenal Menjadi Salah Satu Kelompok Mafia Populer. Keberadaan mereka sudah tercatat sejak abad ke-17, berawal dari dua kelompok utama, tekiya (pedagang jalanan) dan bakuto (penjudi). Meski mempunyai latar belakang kriminal, Yakuza kerap beroperasi dengan struktur yang sama seperti korporasi legal. Mereka mempunyai hierarki yang solid, kode etik yang kuat, dan di kenal sangat setia kepada pemimpinnya atau oyabun. Hubungan antara atasan dan bawahan di atur dengan sistem oyabun-kobun, yakni ikatan misalnya ayah dan anak. Secara umum, Yakuza ikut dalam sejumlah kegiatan ilegal misalnya pemerasan, perdagangan narkoba, perjudian, prostitusi, penyelundupan, dan pencucian uang.
Hal ini menjadikan citra Yakuza di masyarakat Jepang menjadi rumit kerena mereka kriminal. Tetapi juga di nilai mempunyai “rasa tanggung jawab sosial”. Beberapa kelompok besar Yakuza yang populer antara lain ialah Yamaguchi-gumi (yang terbesar), Sumiyoshi-kai, dan Inagawa-kai. Pada zaman modern, keberadaan Yakuza semakin mendapat tekanan dari pemerintah Jepang. Undang-undang anti-yakuza yang di terapkan sejak awal 1990-an menjadikan kegiatan mereka semakin di batasi. Termasuk pelarangan menyewa properti atau membuka rekening bank atas nama organisasi. Mengenal Organisasi Yakuza, banyak perusahaan juga menjauhkan diri dari hubungan dengan Yakuza karena ancaman hukum dan reputasi.
Meski demikian, sejumlah kelompok Yakuza beradaptasi dengan berpindah ke aktivitas yang lebih tersembunyi. Seperti bisnis keuangan ilegal, investasi properti, atau dunia hiburan. Dalam budaya pop, Yakuza sudah menjadi inspirasi dalam film, manga, dan video game seperti seri Yakuza dari SEGA. Namun, romantisasi ini kerap menutupi aspek gelap dan kekerasan dari kehidupan mereka. Pada realitasnya, mayoritas anggota Yakuza yang hidup dalam tekanan, kekerasan internal, serta ancaman dari hukum dan kelompok rival. Meskipun angka anggota aktif Yakuza menurun drastis dalam dua dekade terakhir. Pengaruh dan jaringan mereka masih tetap ada, baik di dalam maupun luar Jepang.
Lebih Mengenal Organisasi Yakuza Dengan Alasan Berdirinya
Organisasi Yakuza bukanlah kelompok kriminal yang tiba-tiba muncul begitu saja di Jepang. Akar historisnya dapat di cari sampai abad ke-17, yakni pada masa Edo (1603–1868). Saat Jepang merasakan stabilitas politik namun kesenjangan sosial dan ekonomi sangat besar. Yakuza bermula dari dua kelompok masyarakat kelas bawah. Yaitu tekiya (pedagang keliling yang menjual barang-barang murah) dan bakuto (penjudi yang menjalankan rumah judi ilegal). Dalam masyarakat yang sangat hierarkis, kelompok ini di nilai berada di luar mekanisme sosial yang sah. Sehingga mereka membentuk solidaritas dan organisasi sendiri untuk bertahan hidup.
Alasan utama berdirinya cikal bakal Yakuza ialah keperluan akan proteksi, pengaruh, dan identitas dalam masyarakat yang mengesampingkan mereka. Tekiya mulanya membentuk kelompok untuk saling melindungi dari kelompok kriminal lain, serta membuat aturan dagang dan daerah kekuasaan. Sementara bakuto kerap berurusan dengan kekerasan karena sifat dunia perjudian yang rawan friksi. Dari sinilah muncul bagan organisasi yang ketat, komplit dengan pemimpin (oyabun) dan anak buah (kobun). Serta kode etik yang wajib di patuhi. Nilai kesetiaan, kehormatan, dan pengorbanan menjadi dasar utama.
Selain itu, faktor ketidakadilan sosial juga menjadi motivasi. Lebih Mengenal Organisasi Yakuza Dengan Alasan Berdirinya, banyak anggota awal Yakuza berasal dari golongan miskin, buruh kasar. Bahkan ada juga minoritas contohnya orang burakumin (kelompok yang di bedakan di Jepang feodal). Ketika masyarakat resmi menutup akses untuk mereka, Yakuza memberikan solusi, rasa kebersamaan, status sosial, bahkan proteksi finansial. Dalam sejumlah kasus, Yakuza justru di lihat sebagai pelindung masyarakat lemah, walaupun metode mereka kerap melanggar hukum.
Tato Khas Yang Di Miliki Kelompok Ini
Salah satu ciri paling terlihat dan ikonik dari anggota Yakuza ialah Tato Khas Yang Di Miliki Kelompok Ini. Yang menutupi tubuh mereka, yang di kenal dengan sebutan irezumi. Tato ini tidak sekadar hiasan tubuh, namun mempunyai makna simbolik yang mendalam, menjadi identitas, keberanian, dan loyalitas kepada organisasi. Proses pembuatan tato ini terbilang menyakitkan dan membutuhkan waktu lama karena memakai metode tradisional Jepang, yakni tebori. Di mana tinta di tusukkan secara manual ke dalam kulit memakai batang logam atau bambu.
Tato Yakuza umumnya menutupi hampir seluruh badan, dari punggung, dada, sampai lengan dan paha. Namun secara strategis meninggalkan bagian tangan, leher, dan wajah tetap polos supaya dapat menyembunyikan identitas ketika memakai pakaian biasa. Gaya ini di katakan horimono. Tato tersebut mencerminkan sejumlah motif tradisional misalnya naga, harimau, koi (ikan mas), samurai atau bunga sakura. Setiap gambar mempunyai makna khusus, naga menyimbolkan kekuatan dan kebijaksanaan. Koi menggambarkan keberanian dan ketekunan, sementara bunga sakura mencerminkan kefanaan hidup.
Bagi anggota Yakuza, tato merupakan bentuk pengorbanan. Mereka rela menahan rasa sakit untuk membuktikan keseriusan kepada kelompok. Selain itu, tato juga menjadi tanda “kematangan” dalam dunia mafia. Semakin penuh tubuh di tato, semakin tinggi status dan rasa hormat yang di peroleh. Tak jarang, prosesi pembuatan tato menjadi semacam tradisi untuk memperkuat hubungan antar-anggota. Namun di Jepang modern, tato justru menjadi stigma negatif karena identik dengan Yakuza. Banyak tempat umum misalnya pemandian umum (onsen), gym, atau kolam renang. Melarang masuk orang yang bertato, walau orang tersebut bukan kriminal.
Pengaruh Mereka Dalam Politik Dan Bisnis
Meski di kenal sebagai organisasi kriminal, Yakuza mempunyai dampak yang terbilang besar pada dunia politik dan bisnis di Jepang. Terutama pada periode 1950-an sampai 1990-an. Pengaruh Mereka Dalam Politik Dan Bisnis tidak selalu tampak secara langsung. Namun berjalan di balik layar lewat jaringan, intimidasi, dan hubungan tidak sah dengan tokoh-tokoh penting. Kedekatan antara Yakuza, politisi, dan pebisnis menjadi semacam “rahasia umum” dalam sejarah modern Jepang.
Dalam dunia politik, Yakuza pernah ikut dalam mengamankan kampanye calon legislatif, memberikan logistik, atau bahkan menyabotase kampanye lawan politik. Beberapa politisi di ketahui memakai jasa Yakuza untuk memperoleh dukungan suara. Terutama di daerah perkotaan yang padat dan susah di atur. Sebagai upahnya, kelompok Yakuza memperoleh perlindungan tidak langsung dari pihak berwenang, atau di beri kendali terhadap proyek-proyek pembangunan. Pada waktu Perang Dingin, Yakuza juga berperan menekan pengaruh komunis di Jepang. Sehingga kadang “di pergunakan” oleh pihak-pihak pemerintah atau kepentingan barat.
Sementara itu, di bidang bisnis, Yakuza kerap ikut dalam kegiatan ilegal misalnya pemerasan (sokaiya). Yaitu memeras perusahaan besar dengan cara mengintervensi akan mengganggu rapat umum pemegang saham apabila tidak di berikan “uang damai”. Mereka juga ikut berperan dalam pasar saham, real estat, dan konstruksi. Di balik mayoritas proyek pembangunan besar, terutama di zaman kemakmuran ekonomi Jepang (1980-an). Terdapat campur tangan Yakuza dalam hal pengamanan, pembebasan lahan, sampai pengaturan tender. Demikianlah penjelasan mengenai Mengenal Organisasi Yakuza.