Pola Asuh Tepat: Kenali 4 Ciri Anak Sensitif
Pola Asuh Tepat: Kenali 4 Ciri Anak Sensitif

Pola Asuh Tepat: Kenali 4 Ciri Anak Sensitif

Pola Asuh Tepat: Kenali 4 Ciri Anak Sensitif

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Pola Asuh Tepat: Kenali 4 Ciri Anak Sensitif
Pola Asuh Tepat: Kenali 4 Ciri Anak Sensitif

Pola Asuh Tepat: Kenali 4 Ciri Anak Sensitif Yang Wajib Bagi Para Orangtua Ketahui Agar Nantinya Tidak Salah Perlakuan. Halo Ayah dan Bunda Hebat. Pernahkah anda merasa si kecil memiliki reaksi yang jauh lebih intens terhadap lingkungan sekitarnya? Terlebih tangisan yang mudah pecah, keengganan terhadap keramaian. Atau mungkin kepekaan luar biasa terhadap detail kecil? Jika ya, mungkin anda sedang membesarkan seorang Anak Berkepribadian Sangat Sensitif atau Highly Sensitive Person (HSP). Anak-anak ini bukanlah anak yang “cengeng” atau “manja,”. Namun melainkan mereka adalah individu yang memproses informasi sensorik jauh lebih dalam dan intens. Dan kepekaan ini adalah sifat bawaan yang unik. Kemudian yang seringkali di salahpahami. Oleh karena itu, sangat krusial bagi kita untuk mengidentifikasi dan memahami siapa mereka sebenarnya. Dengan mengenali ciri-ciri ini, kita bisa menerapkan Pola Asuh Tepat, bukan penghakiman. Mari kita selami lebih dalam!

Mengenai ulasan tentang Pola Asuh Tepat: kenali 4 ciri anak sensitif telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Mereka Tidak Menyukai Suara Keras, Aroma Menyengat, Atau Cahaya Terang

Anak dengan kepribadian sangat sensitif umumnya memiliki sistem saraf yang jauh lebih peka terhadap rangsangan sensorik. Jika di bandingkan dengan anak pada umumnya. Salah satu ciri yang paling mudah di kenali adalah ketidaksukaan mereka terhadap suara keras, aroma menyengat, atau cahaya terang. Hal ini bukan karena mereka manja atau berlebihan. Namun melainkan karena otak mereka memproses stimulus. Terlebihnya dari lingkungan dengan intensitas yang lebih tinggi. Ketika berada di tempat yang bising, seperti pesta, pasar, atau pusat perbelanjaan. Dan anak sensitif bisa merasa sangat terganggu, gelisah. Bahkan menutup telinga mereka untuk mencoba meredam suara. Reaksi ini menunjukkan bahwa sistem sensorik mereka bekerja lebih aktif. Sehingga hal yang bagi orang lain terasa biasa saja bisa menjadi pengalaman yang melelahkan bagi mereka. Begitu pula dengan aroma menyengat seperti parfum tajam, bau cat.

Pola Asuh Tepat: Kenali 4 Ciri Anak Sensitif Yang Wajib Di Pahami

Kemudian juga masih membahas Pola Asuh Tepat: Kenali 4 Ciri Anak Sensitif Yang Wajib Di Pahami. Dan ciri lainnya adalah:

Cenderung Ragu Atau Berhati-Hati Dalam Situasi Baru

Anak dengan kepribadian sangat sensitif sering menunjukkan sikap ragu atau berhati-hati ketika menghadapi situasi baru. Contohnya seperti bertemu orang asing, mencoba makanan yang belum pernah mereka cicipi. Dan juga yang beradaptasi di lingkungan yang berbeda. Maka sikap ini bukan tanda kurang percaya diri, melainkan bentuk alami dari cara mereka memproses. Serta juga memahami dunia di sekitar dengan lebih mendalam. Mereka yang sensitif memiliki sistem pemrosesan yang kompleks. Terlebih mereka cenderung memikirkan segala sesuatu secara mendalam sebelum bertindak. Saat di hadapkan pada hal baru, otak mereka langsung mulai menganalisis banyak kemungkinan: apakah ini aman, bagaimana reaksi orang lain. Kemudian apakah mereka akan nyaman di sana, dan sebagainya. Karena itu, mereka tampak lebih lambat dalam mengambil keputusan. Atau lebih memilih mengamati terlebih dahulu sebelum ikut terlibat.

Sebagai contoh, ketika berada di taman bermain yang ramai, anak dengan sensitivitas tinggi mungkin akan berdiri di pinggir. Dan juga mengamati anak-anak lain sebelum akhirnya bergabung. Mereka ingin memastikan bahwa lingkungan tersebut aman. Serta bahwa mereka memahami dinamika permainan terlebih dahulu. Dalam pandangan orang dewasa, hal ini bisa tampak. Tentunya seperti rasa malu atau ketakutan. Padahal sesungguhnya mereka sedang beradaptasi secara hati-hati dan penuh pertimbangan. Sifat berhati-hati ini sebenarnya merupakan mekanisme perlindungan alami. Karena peka terhadap perubahan suasana dan energi sekitar. Maka anak sensitif lebih mudah merasakan tekanan, konflik, atau ketidaknyamanan emosional. Mereka memilih untuk bersikap tenang. Serta juga menunggu waktu yang tepat agar bisa menyesuaikan diri tanpa merasa kewalahan. Bagi orang tua atau pendidik, maka sangat penting untuk tidak memaksa anak sensitif. Tujuannya untuk langsung berani atau spontan.

Karakteristik Anak Highly Sensitive Person (HSP): 4 Poin Penting

Selain itu, masih membahas Karakteristik Anak Highly Sensitive Person (HSP): 4 Poin Penting. Dan ciri lainnya adalah:

Mereka Mungkin Mengalami Tantrum Yang Lebih Ekstrem

Mereka dengan kepribadian sangat sensitif cenderung memiliki reaksi emosional yang lebih intens. Jika di bandingkan dengan anak pada umumnya. Salah satu bentuk yang sering terlihat adalah tantrum yang lebih ekstrem. Namun bukan karena mereka nakal atau sulit di atur. Akan tetapi karena sistem emosional mereka bekerja jauh lebih kuat dalam merespons stres, perubahan. Atau stimulasi berlebihan dari lingkungan sekitar. Ketika anak sensitif merasa kewalahan oleh suara keras, cahaya terang, teguran yang tajam, atau situasi sosial yang menegangkan. Maka mereka dapat dengan cepat masuk ke kondisi overstimulasi. Dalam kondisi ini, otak dan tubuh mereka tidak mampu lagi menahan tekanan emosi yang memuncak. Sehingga meledak menjadi tangisan keras, teriakan, atau perilaku seperti menolak di sentuh. Dan juga dengan menutup telinga, hingga berguling di lantai.

Tantrum seperti ini berbeda dari tantrum biasa sering di gunakan anak untuk mencari perhatian. Pada anak sensitif, tantrum merupakan luapan emosi karena mereka benar-benar merasa kewalahan. Serta tidak tahu cara menenangkan diri. Mereka sebenarnya tidak bermaksud menentang orang tua atau bersikap rewel. Akan tetapi sedang berjuang mengendalikan perasaan yang terlalu kuat untuk mereka pahami. Selain itu, anak sensitif memiliki empati tinggi dan kesadaran emosional yang tajam. Setelah tantrum berakhir, mereka biasanya merasa sangat menyesal atau malu atas perilaku mereka sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa mereka memahami dampak dari tindakannya. Dan hanya saja belum memiliki kemampuan mengatur emosi sebaik anak lain seusianya. Untuk membantu anak sensitif yang mudah mengalami tantrum ekstrem. Maka orang tua perlu memahami bahwa pendekatan lembut dan empatik jauh lebih efektif. Jika di bandingkan dengan teguran keras atau hukuman. Dengan rasa penuh kasih dan pemahaman.

Karakteristik Anak Highly Sensitive Person (HSP): 4 Poin Penting Yang Sebaiknya Di Ketahui

Selanjutnya juga masih mengenali Karakteristik Anak Highly Sensitive Person (HSP): 4 Poin Penting Yang Sebaiknya Di Ketahui. Dan ciri lainnya adalah:

Mereka Cenderung Merasa Kewalahan Oleh Kejutan, Bahkan Yang Baik Sekalipun

Anak dengan kepribadian sangat sensitif memiliki cara unik dalam memproses pengalaman. Dan juga rangsangan dari lingkungan sekitar. Salah satu ciri yang sering terlihat adalah bahwa mereka mudah merasa kewalahan oleh kejutan. Bahkan jika kejutan itu bersifat positif. Tentunya seperti pesta ulang tahun, hadiah mendadak, atau kunjungan tak terduga dari orang yang mereka sayangi. Hal ini terjadi karena anak sensitif memiliki sistem saraf yang bekerja lebih dalam dan cepat dalam merespons rangsangan emosional. Bagi mereka, kejutan bukan hanya soal “senang” atau “tidak senang”. Namun melainkan sebuah pengalaman yang sangat intens secara emosional. Meskipun orang lain mungkin melihat momen itu sebagai sesuatu yang menyenangkan.

Dan anak sensitif bisa merasakannya sebagai ledakan sensasi. Tentunya dari suara, cahaya, hingga emosi orang-orang di sekitarnya. Serta yang semuanya datang secara tiba-tiba dan sulit mereka kendalikan. Sebagai contoh, ketika orang tua atau teman-teman menyiapkan pesta kejutan ulang tahun, anak sensitif mungkin tidak langsung tertawa bahagia. Namun melainkan menunjukkan ekspresi bingung, gugup, atau bahkan menangis. Reaksi ini bukan tanda tidak menghargai. Akan tetapi karena emosi positif yang datang secara mendadak terasa terlalu kuat. Terlebihnya untuk mereka proses dalam waktu singkat. Begitu juga dengan hadiah mendadak atau perubahan rencana spontan. Dan mereka membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dan menenangkan sistem emosinya. Kecenderungan ini menunjukkan bahwa anak sensitif lebih nyaman dengan situasi yang dapat di prediksi dan terkendali. Mereka merasa aman ketika mengetahui apa yang akan terjadi. Tentunya dengan siapa yang akan mereka temui, dan bagaimana suasananya.

Jadi itu dia 4 ciri anak sensitif yang wajib para orangtua kenali agar mereka mendapat Pola Asuh Tepat.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait