
DAERAH

Mengenal Deepseek AI Saingan Dari Chat GPT
Mengenal Deepseek AI Saingan Dari Chat GPT

Mengenal Deepseek AI, Dalam Dunia Kecerdasan Buatan (AI) Yang Terus Berkembang Cepat, Sekarang Muncul Pionir Baru Bernama Deepseek AI. Yang di gadang-gadang menjadi kompetitor serius bagi ChatGPT besutan OpenAI. Deepseek AI ialah model bahasa besar (Large Language Model/LLM) yang di kembangkan oleh perusahaan asal Tiongkok, Deepseek. Model ini menarik perhatian karena menyasar dua fungsi penting sebagai chatbot umum dan sebagai asisten pemrograman. Mirip dengan fungsi ChatGPT dan GitHub Copilot. Deepseek AI pertama kali menarik perhatian pada akhir 2023 dan semakin di kenal tahun 2024.
Model ini di desain berdasarkan arsitektur transformer, sama seperti ChatGPT. Namun dengan sejumlah modifikasi untuk menaikkan efisiensi dan akurasi dalam memahami serta membuat bahasa alami. Salah satu daya tarik penting Deepseek AI ialah keahliannya dalam pemahaman konteks multibahasa. Termasuk bahasa Mandarin dan Inggris, serta sokongan pada penyelesaian kode pemrograman misalnya Python, C++, dan JavaScript. Keunggulan teknis Deepseek-V2 berada pada pemanfaatan data open-source dalam jumlah besar. Termasuk data dari Wikipedia, GitHub, Stack Overflow, dan sejumlah forum teknologi. Dengan kapasitas pelatihan lebih dari 236 miliar token. Model ini di katakan mempunyai pemahaman yang mendalam kepada bahasa dan logika teknis.
Menariknya, Deepseek juga mengembangkan Deepseek Coder, edisi khusus untuk mendampingi pengembang untuk menulis dan mengoreksi kode. Sangat mirip dengan ChatGPT Code Interpreter atau Copilot dari GitHub. Dari segi performa, Deepseek AI mulai memperlihatkan taringnya. Mengenal Deepseek AI Dalam sejumlah uji benchmark, Deepseek-V2 dapat berkompetisi dengan GPT-3.5 dan bahkan mendekati GPT-4 dalam sejumlah aspek. Terutama pada pengujian keahlian pemrograman dan pemahaman teks rumit. Hal ini menjadikan Deepseek sebagai ancaman konkret untuk dominasi OpenAI, terutama di benua Asia.
Lebih Mengenal Deepseek AI Dari Kelebihannya
Deepseek AI merupakan salah satu model kecerdasan buatan terkini yang di kembangkan oleh perusahaan asal Cina, Deepseek. Muncul sebagai kompetitor dari ChatGPT punya OpenAI, Deepseek AI memberikan sejumlah keunggulan yang menjadikannya menarik untuk di perhatikan. Terutama dalam sektor pengolahan bahasa alami (Natural Language Processing/NLP) dan pemrograman. Lebih Mengenal Deepseek AI Dari Kelebihannya di luncurkan dalam versi terbaru bernama Deepseek-V2. Model ini memadukan kecanggihan teknologi dengan pemrosesan data yang menyeluruh untuk menghasilkan asisten AI serba bisa.
Salah satu kelebihan utama Deepseek AI ialah kapasitasnya dalam memahami dan mengolah bahasa secara mendalam. Termasuk dalam bidang multibahasa misalnya Mandarin, Inggris, dan sejumlah bahasa lainnya. Hal ini membuat Deepseek lebih inklusif dan sesuai di pasar global, terutama di Asia. Kemampuan ini juga di perkuat oleh model pelatihannya yang mengikutkan lebih dari 236 miliar token data open-source. Termasuk dari Wikipedia, GitHub, Stack Overflow, dan forum teknologi lainnya. Jumlah data yang terbilang besar ini memungkinkan Deepseek memahami konteks, menyusun kalimat, dan menjawab pertanyaan dengan akurasi tinggi.
Selain itu, Deepseek AI mempunyai fitur unggulan seperti keahlian menyelesaikan tugas pemrograman secara otomatis. Dalam versi khusus bernama Deepseek Coder, AI ini dapat menulis, memperbaiki, dan memaparkan kode pemrograman dalam sejumlah bahasa. Fitur ini sangat menolong bagi para pengembang, pelajar, juga profesional yang memerlukan asisten pintar dalam tahap coding. Di bandingkan dengan ChatGPT versi dasar, Deepseek Coder di desain lebih terarah. Untuk kebutuhan teknis dan memperlihatkan performa tinggi dalam uji benchmark pemrograman. Keamanan dan privasi juga menjadi perhatian utama dalam pengembangan Deepseek AI. Meski berasal dari Tiongkok, perusahaan ini menyampaikan keseriusannya untuk menjaga kerahasiaan data pengguna dan terus menaikkan keterbukaan dalam pemakaian AI-nya.
Kelemahan Sistem Yang Masih Ada
Meski Deepseek AI hadir menjadi pesaing kuat ChatGPT dan memberikan sejumlah keunggulan, tidak berarti sistem ini sempurna. Sebagai model kecerdasan buatan yang masih tergolong baru, Deepseek AI juga mempunyai sejumlah kelemahan yang wajib di perhatikan. Kelemahan Sistem Yang Masih Ada penting untuk di bahas. Terutama untuk pengguna yang berniat mengadopsi teknologi ini dalam skala luas atau profesional.
Meskipun Deepseek menyampaikan keseriusan memproteksi kerahasiaan data pengguna, belum ada pernyataan mendalam mengenai sistem enkripsi, penyimpanan data, atau perlindungan informasi. Kekhawatiran ini terbilang wajar mengingat peraturan data di Tiongkok berbeda dengan di negara-negara Barat semisal Uni Eropa atau Amerika Serikat. Bagi sebagian pengguna, terutama dari bidang pendidikan atau perusahaan, transparansi merupakan faktor penting dalam menentukan kepercayaan terhadap sebuah mekanisme AI.
Kelemahan selanjutnya ialah minimnya pemahaman konteks budaya dan sosial non-Tiongkok. Meskipun Deepseek dapat memahami sejumlah bahasa, model ini masih terbilang memberikan reaksi yang kurang tepat atau tidak sesuai. Terutama berhadapan dengan pembahasan budaya, istilah, atau referensi lokal dari negara lain. Ini terjadi karena sebagian besar data pelatihannya berasal dari komunitas berbahasa Mandarin. Dengan segala kelebihannya, Deepseek AI tetap wajib membenahi sejumlah aspek penting apabila ingin betul-betul bersaing di panggung global.
Banyak Rumor Mengatakan Bahwa AI Ini Mencuri Teknologi Dari Pesaingnya
Seiring dengan naik daunnya Deepseek AI menjadi pemain baru di dunia kecerdasan buatan, muncul sejumlah pembahasan dan rumor. Menyebutkan bahwa AI ini mencuri atau meniru kecanggihan dari OpenAI, spesifiknya ChatGPT. Rumor ini tersebar di sejumlah forum daring, terutama karena kesamaan arsitektur, fungsi, dan hasil keluaran dari produk OpenAI. Namun, apakah dugaan ini benar? Mari kita bahas lebih dalam. Rumor ini timbul terutama karena Deepseek-V2 dan Deepseek Coder memperlihatkan kemampuan yang cenderung mirip dengan GPT-3.5 dan GPT-4. Baik dalam menjawab pertanyaan, menulis teks, sampai menyelesaikan kode pemrograman.
Banyak yang menilai bahwa model ini “meniru terlalu cepat” dalam waktu yang terbilang singkat sejak ChatGPT populer. Beberapa pihak bahkan beranggapan bahwa ada kemungkinan rekayasa balik (reverse engineering) atau pemakaian parameter model OpenAI secara tidak resmi. Namun, sampai detik ini tidak ada bukti nyata bahwa Deepseek secara langsung mencuri teknologi punya OpenAI. Deepseek sendiri menyatakan bahwa model mereka di buat dari dasar open-source, dan memaksimalkan data serta teknologi yang tersedia secara umum. Seperti arsitektur transformer, dataset publik (Wikipedia, GitHub, StackOverflow), serta teknik pelatihan yang biasa di gunakan dalam komunitas AI. Perlu di ingat bahwa mayoritas dasar teknologi AI modern memang bersifat terbuka. Termasuk sejumlah model yang di luncurkan oleh OpenAI sendiri, contohnya GPT-2 dan sebagian GPT-3 dalam bentuk API.
Namun, ketakutan ini bukan sepenuhnya tanpa dasar. Banyak Rumor Mengatakan Bahwa AI Ini Mencuri Teknologi Dari Pesaingnya kekurangan keterbukaan dari pihak Deepseek. Soal detail teknis dan sumber pelatihan menjadi peluang untuk spekulasi. Jika Deepseek terbukti memakai data atau model yang secara hukum di proteksi oleh OpenAI tanpa izin. Maka tentu hal itu dapat di nilai pelanggaran. Tapi, sampai sekarang, belum ada gugatan hukum atau pernyataan sah dari OpenAI yang menuduh Deepseek mencuri teknologi mereka. Demikianlah penjelasan tentang Mengenal Deepseek AI.